Matangkan Persiapan Akreditasi FIBAA, Tim LPM IAIN Madura Lakukan Benchmark ke LPM UIN Malang
Malang-Pagi ini (01/04) rombongan LPM IAIN Madura berkunjung kembali ke kantor LPM UIN Malang. Kunjungan kali ini sebagai tindaklanjut kunjungan sebelumnya yaitu berkaitan dengan persiapan akreditasi FIBAA. Rombongan yang terdiri Sekretaris LPM, Kepala Pusat Audit, Kepala Pusat Pengembagan Standar, dan tim tersebut disambut langsung oleh segenap tim personalia LPM di ruang rapat.
Berdasarkan paparan Sekretaris dan Kapus Pengembangan Standar, saat ini persiapan registrasi FIBAA tim IAIN Madura masih terus berjalan. Salah satu kendala yang masih dihadapi adalah dalam aspek kurikulum.
“Mohon maaf kami sering sekali ke sini, kami masih belajar terutama untuk persiapan FIBAA. Tujuan kami kesini untuk bertanya bagaimana memastikan kurikulum program studi sudah OBE (Outcome-based Education) atau belum” ungkap Sekretarsis LPM IAIN Madura.
Sebagaimana diketahui, salah satu syarat wajib untuk mendaftar akreditasi FIBAA adalah kurikulum berbasis OBE.
“Kami kemarin kedatangan tim dari Kementerian, persiapan mau alih status BLU (Badan Layanan Umum). Nah, salah satu pertanyaan yang harus segera dapat dijawab adalah berkaitan dengan akreditasi FIBAA. Rektor langsung menyuruh kami untuk kesini lagi” ujar Kapus Pengembangan Standar.
Lebih lanjut, Kapus Pengembangan Standar menyampaikan bahwa program studi yang akan diafirmasi untuk mendaftar ke FIBAA, tiap fakultas akan diambil 2 program studi. Merespons pertanyaan dari LPM IAIN Madura, Meinarni (Kapus Audit dan Pengendalian Mutu LPM UIN Malang) menjelaskan bahwa kurikulum memang syarat utama yang harus disiapkan untuk mendaftar ke FIBAA.
“Sebenarnya, untuk daftar sederhana saja, dulu hanya mengisi kurikulum overview saja, tapi sejak 2022 ada perubahan kebijakan FIBAA, kemarin kami harus mengirimkan kurikulum penuh. Sehingga, yang pertama kali perlu dilakukan adalah menyelesaikan dokumen kurikulum berbasis OBE” papar Meinarni.(red/sp)