20 Nov 2023

Perbaiki Data Pemeringkatan QS WUR, LPM Hadirkan Kepala Pusat Peningkatan Reputasi Universitas Hassanudin

Malang-Pemeringkatan QS WUR sangat penting bagi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang untuk mewujudkan visi rekognisi internasional. Hal itu diungkapkan Umi Sumbulah, Wakil Rektor Bidang Akademik dalam Workshop Pemutakhiran Data QS WUR. Kegiatan yang diselenggarakan Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) tersebut bertempat di Ruang Rapat LPM, Gedung Rektorat Lantai IV.  Peserta workshop merupakan Tim Pemeringkatan QS WUR yang terdiri dari berbagai unsur, mulai dari Wakil Rektor hingga Kepala Pusat. Total peserta workshop sebanyak 43 orang.

Dalam kesempatan tersebut, LPM mengundang dua narasumber dari Universitas Hassanudin, yaitu Rohani AR selaku Kepala Pusat Peningkatan Reputasi dan Mahatma Lanuru selaku Direktur Kemitraan. Keduanya diminta untuk memaparkan best practice pengelolaan pemeringkatan QS WUR di Universitas Hassanudin. Penyelenggaraan kegiatan ini, ujar Helmi Syaifuddin, merupakan lanjutan Benchmark yang dilakukan LPM beberapa waktu lalu Universitas Hassanudin dalam rangka belajar pemeringkatan QS WUR.

“Hari ini kita akan mendapatkan pencerahan mengenai best practice pengelolaan peringkat QS WUR Unhas. Selanjutnya, kita identifikasi kriteria dan data apa saja yang harus kita benahi dan siapkan untuk direview pekan depan tanggal 1-3 Desember” ujar Helmi.

Hal senada diungkapkan Umi Sumbulah dalam sambutan pembukaannya. Menurutnya pengalaman baik dari Universitas Hassanudin patut dijadikan contoh oleh UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Ia berharap Tim Pemeringkatan UIN Malang dapat menindaklanjuti dengan menyiapkan data yang dibutuhkan.

“Kehadiran beliau berdua sangat penting untuk memahamkan kita semua, agar upaya internasionalisasi kita bisa berjalan dengan baik. Mohon nanti ilmunya ditularkan ke kami. Saya kira pengalaman best practice dari unhas bisa ditularkan” pungkasnya.

Agenda berikutnya pemaparan materi oleh kedua narasumber. Rohani AR menyampaikan best practicepengalaman Universitas Hassanudin dalam memenuhi pesyaratan pemeringkatan QS WUR dan posisi Universitas Hassanudian saat ini. Menurutnya memang untuk urusan pemeringkatan memiliki tantangan yang berat, bahkan di internal universitas sendiri. Sampai dengan hari ini, masih ada beberapa pihak sivitas akademika yang kurang mendukung upaya pemeringkatan yang dilakukan pihaknya.

Untuk mendukung operasional pemeringkatan QS WUR, Universitas Hassanudin setiap tahunnya menerima dana sebesar 11 milyar dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Hal ini karena Universitas Hassanudin termasuk di antara perguruan tinggi yang didorong Kemendikbud Ristek untuk pemeringkatan internasional.

“Kami ada unit khusus yang menangani WCU karena memang sudah ada kebijakannya dari Kementerian supaya ada yang bisa melaporkan ke pimpinan. Kita buat program dan anggarannya harus ada RKAT” ujar Rohani.

Lebih lanjut ia memaparkan bahwa ranking internasional diperlukan dalam banyak hal. Standar untuk mengukur universitas itu bagus atau tidak, mau tidak mau harus melihat ranking. Banyak mahasiswa yang kuliah di luar negeri karena di Indonesia tidak banyak universitas yang rankingnya bagus.(red/sp)

Loading