18 Jun 2022

Tingkatkan Kompetensi, Tim LPM Ikuti Pelatihan Manajemen Risiko Selama Dua Hari

Malang, LPM – Di era modern ini, manajemen lembaga pendidikan dilakukan dengan mengadopsi model-model manajemen yang diterapkan di dunia industri. Fenomena ini kerap disebut industrialisasi pendidikan. Salah satu harapan utamanya adalah supaya lulusan lembaga pendidikan berkualitas dan berdaya saing, sebab selama berada di dalam lembaga pendidikan, mereka telah melalui proses pendidikan dengan kontrol dan jaminan mutu yang ketat.

Eksistensi Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) di perguruan tinggi merupakan salah satu bukti konkret adanya industrialisasi pendidikan. Sebagai bagian dari sistem dan proses bisnis di perguruan tinggi, LPM memiliki peran yang vital dalam mengawal dan menjamin mutu penyelenggaraan pendidikan. Sebab itu, personalia yang ada di dalamnya harus memiliki kompetensi yang memadai.

Dalam rangka meningkatkan kompetensi personalianya, LPM UIN Maulana Malik Ibrahim Malang mengadakan pelatihan manajemen risiko. Dalam pengertian sederhana, manajemen risiko adalah sebuah proses mengawasi, mengelola, dan mengambil keputusan guna menghindari kerugian atau inefisiensi bisnis. 

Dengan mengikuti pelatihan ini, diharapkan tim LPM memiliki kemampuan untuk melacak sumber-sumber risiko, menyediakan informasi risiko bagi pengelola kampus, dan membantu pengelola kampus meminimalisasi kerugian akibat risiko.

Pelatihan manajemen risiko dilaksanakan selama dua hari, yakni tanggal 9 sampai dengan 10 Juni 2022 bertempat di hotel BW Suite Belitung. Adapun pihak profesional yang digandeng adalah BestQ, sebuah CV penyedia jasa pelatihan di bidang manajemen mutu perguruan tinggi.

Terdapat 11 materi yang harus dikuasai tim LPM dalam dua hari tersebut, yakni regulasi dan karakteristik manajemen risiko; tata kelola perguruan tinggi berbasis manajemen risiko; standar manajemen risiko; arsitektur manajemen risiko berdasarkan ISO 31000; pedoman manajemen risiko; fraud risk manajemen; proses manajemen risiko; proses identifikasi risiko dan risk register; tata kelola, manajemen risiko, dan pengendalian internal; audit internal berbasis manajemen risiko; dan penanganan monitor komunikasi.

Selain mengikuti pelatihan, kesempatan ini juga digunakan oleh LPM untuk konsolidasi dan diskusi mengenai roadmap LPM sampai tahun 2025. 

“Di sana nanti, kita tidak hanya mengikuti pelatihan manajemen risiko, tapi juga rapat internal membahas agenda terdekat dan saya akan mempresentasikan roadmap LPM sampai tahun 2025. Lalu setelah itu, kita diskusikan bersama” papar Helmi Syaifuddin dalam rapat persiapan sehari sebelumnya.

Kegiatan ini gayut dengan agenda LPM yang akan segera dilaksanakan, yaitu Audit Mutu Internal (AMI). Dalam agenda tahunan ini, manajemen risiko juga dibutukan dan diharapkan tim LPM telah siap mengawal dari awal hingga akhir.(red/sp)

Loading