29 Apr 2019

Tiga Personil LPM Ikuti Pelatihan AUN-QA di Bangkok 2019

Bahagia: Tiga personil Lulus Pelatihan dan Dinner dengan Fasilitator Setelah Sesi kegiatan Pelatihan Selesai

Bangkok, Thailand – Lembaga Penjaminan Mutu UIN Maulana Malik Ibrahim Malang telah berkomitmen untuk terus memelihara dan meningkatkan budaya mutu di lingkungan UIN Maliki Malang.  Budaya mutu ini tentunya tidak akan berjalan dengan baik tanpa di dukung oleh sejumlah kompetensi yang dimiliki para personil. Kemarin pada 23 – 26 April 2019 sebanyak tiga orang personil LPM UIN Maliki Malang, yakni; Helmi Syaifuddin, Abdul Aziz dan M. Yunus dikirim untuk mengikuti “The 32nd AUN-QA Training Course For Accomplishing Programme Assessment” di Bangkok, Thailand.

Pelatihan tersebut merupakan agenda Asean University Network Quality Assurance (AUN-QA) yang dilaksanakan setiap bulan tertentu untuk membekali para pengelola manajamen yang ingin mempersiapkan diri dalam sertifikasi dan asesmen AUN-QA bagi perguruan tinggi. Setiap tahun LPM UIN Maliki Malang mengagendakan agar seluruh personil LPM memiliki pengetahuan dan kompetensi yang baik untuk mempersiapkan diri dalam menyambut asesmen lapangan AUN-QA. Seperti yang telah digagas sebelumnya, bahwa saat ini UIN Maliki Malang telah menjadi member AUN-QA dan mempersiapkan diri untuk 5 program studi dalam asesmen lapangan akreditasi AUN-QA.

Ketiga delegasi dari LPM UIN Maulana Malik Ibrahim Malang ini sebenarnya bukan yang pertama kali dilakukan, sebelumnya LPM UIN Maliki Malang juga telah mengirimkan 4 personil UIN Maliki Malang untuk mengikuti pelatihan yang sama. Meskipun demikian, misi mengikuti pelatihan ini juga bukan tanpa alasan, karena setiap tahun materi AUN-QA harus bisa diikuti oleh masing-masing perguruan tinggi yang telah menyandang sertifikat AUN-QA. Dengan mengikuti setiap perkembangan mutu di tingkat Internasional, diharapkan universitas memiliki jaringan yang luas dalam memahami mutu baik dalam hal pelayanan maupun pelaksanaan standar penjaminan Mutu Eksternal (SPME). Tidak dapat dipungkiri, bahwa evaluasi dan monitoring dari pihak eksternal selalu dinamis, sehingga menuntut setiap penyelenggara pendidikan tinggi harus bersifat aktif dalam merespon setiap perubahan yang terjadi. Berdasarkan pengalaman dan pemahaman tersebut, Lembaga Penjaminan Mutu bertekat untuk mengawali dengan merespon melalui kegiatan-kegiatan pengembangan mutu di tingkat nasional dan internasional seperti; ISO dan AUN-QA. (red.ms)

Loading