06 Dec 2024

UIN Malang Terus Berupaya Tingkatkan Peringkat QS WUR

Malang-Belum lama ini kabar gembira diterima UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Pasalnya, kampus Ulul Albab tersebut berhasil menduduki peringkat 169 di Asia Tenggara versi QS WUR (Quacquarelli Symonds World University Rankings). Tak banyak PTKIN yang berhasil menduduki peringkat tersebut. Meski demikian, UIN Malang tak lantas berpuas diri. UIN Malang terus berupaya meningkatkan prestasi tersebut hingga menembus peringkat 1000 dunia.

Sebagai wujud komitmen dan upaya tersebut, LPM mengundang pakar dari Universitas Hassanudin untuk berbagi tips dan strategi dalam meningkatkan peringkat QS WUR (6/12). Prof. Dr. Mahatma Lanuru, M.Sc, diundang sebagai narasumber FGD pada kesempatan tersebut. Guru besar di bidang Oseanografi dan Dinamika Sedimen tersebut membagikan berbagai strategi yang dilakukan Universitas Hassanudin dalam beberapa tahun terakhir. Sebagai informasi, Universitas Hassanudin kini menduduki peringkat 1000+ dunia versi QS WUR. Sementara di tingkat Asia Tenggara, Unhas menduduki peringkat 61.

Menurut Mahatma, capaian Universitas Hassanudin tersebut buah dari kuatnya komitmen dan kerja keras dari berbagai elemen universitas.

“Kita memang harus pro aktif dengan mengikuti kegiatan-kegiatan atau event QS. Cara ini juga disarankan sendiri oleh QS sendiri supaya kita bisa memperluas jaringan untuk meningkatkan Academic Reputation (AR). Meskipun saran tersebut tidak tertulis ya. Tapi memang cukup efektif” ungkapnya.

Lebih lanjut Mahatma menuturkan bahwa pihaknya selama dua tahun ini fokus pada peningkatan jumlah AR dari luar negeri. Meski demikian, AR dari dalam negeri juga tetap ditingkatkan. Ia bersama timnya secara rutin mengikuti berbagai agenda QS WUR untuk menjaring para akademisi dunia sebagai voter. Ia menyarankan UIN Malang juga menempuh langkah serupa.

“Mungkin bisa mengirimkan 1 atau 2 orang untuk mengikuti agenda QS WUR. Kalau ingin terjangkau, ikut ketika acaranya di Asia Tenggara saja. Kami sering melakukannya. Di acara tersebut kita bisa bertemu banyak akademisi untuk kita rekrut sebagai voter” ujarnya.

Selain itu, menurutnya yang tak kalah penting diperhatikan adalah jumlah kegiatan internasional mahasiswa, baik inbound ataupun outbound. Ia menyarankan UIN Malang mengadakan kegiatan semacam summer course untuk menggaet mahasiswa luar negeri.

“Untuk meningkatkan inbound bisa dengan cara mengadakan summer courses melibatkan universitas luar negeri. Kegiatan bisa tematik. Kita kirim flyer ke international office mereka. Bisa juga pada saat melaksanakan seminar, kita tambah workshop 2-3 hari supaya bisa diklaimkan sebagai kegiatan inbound” lanjutnya.

Diskusi gayeng tersebut berlanjut hingga sore hari. Tindaklanjut dari kegiatan tersebut akan dibahas lebih lanjut oleh LPM bersama pimpinan universitas.(red/sp)

Loading