Benchmarking BPM Unida Gontor
25 Jan 2022

Benchmarking yang Berbalut Reuni Bersama Badan Penjaminan Mutu (BPM) Universitas Darussalam Gontor

Malang-Senin (24/01), sekitar pukul 09.00 WIB, rombongan Badan Penjaminan Mutu (BPM) Universitas Darussalam Gontor (Unida) tiba di kantor Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Kedatangan rombongan tersebut bertujuan untuk benchmarking dan review dokumen Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI). 

Sebanyak 10 orang turut dalam rombongan tersebut, yaitu Muhammad Muslih (Ketua), Rindang Diannita (Sekretaris), Azidno Rofiqo dan Neri Wijayanti (Bidang SPMI), Syamsuri dan Ervin Yudianto (Bidang SPME), Daud Sukoco dan Febrian Arif Wicaksana (Bidang Analisa dan Pangkalan Data), Ali Rahmat (Tata Usaha), dan Muhammad Arif Rizkiya (Staf).

Kedatangan rombongan tersebut disambut dengan hangat oleh Ketua LPM UIN Malang, Helmi Syaifuddin dan segenap tim LPM UIN Malang. Kegiatan ditempatkan di ruang rapat LPM dan dimulai dengan seremonial pembuka. Dalam sambutannya, Muhammad Muslih menyatakan maksud kedatangannya bersama tim adalah meminta bantuan dan arahan LPM UIN Malang untuk mereview dokumen SPMI yang sedang dikembangkan. Termasuk berkaitan dengan sistematika dan redaksi dokumen.

“Mohon maaf sebelumnya kepada Ustadz Helmi dan Tim LPM UIN Malang, kami dari Unida ini selalu merepotkan. Kami juga mohon maaf karena datang dalam rombongan yang besar. Semoga LPM UIN Malang tidak bosan menerima kami dan berkenan berbagi ilmu terutama terkait dengan penjaminan mutu dalam hal ini adalah SPMI” papar Muslih.

Selain itu, Muslih juga berharap kedatangannya bersama rombongan dapat memperluas wawasan sekaligus mendapatkan inspirasi dari best practice pengelolaan penjaminan mutu di LPM UIN Malang, sehingga nantinya dapat diadaptasi untuk mendongkrak mutu di lembaganya. Selain itu, kegiatan tersebut juga dimanfaatkan untuk mempererat jejaring kerjasama melalui penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA).

Selanjutnya, Helmi Syaifuddin selaku Ketua LPM UIN Malang berkesempatan menyampaikan sambutan. Pihaknya menyambut gembira dan merasa senang atas kedatangan rombongan BPM Unida. Kesempatan ini sekaligus menjadi momen untuk berbagi perkembangan dan isu-isu mutakhir sistem penjaminan mutu di perguruan tinggi. Termasuk langkah LPM UIN Malang menyikapi diresmikannya Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM) baru-baru ini.

“Saat ini, kami di UIN Malang sedang meninjau kembali dokumen standar yang sudah diterapkan karena banyak prodi di sini yang sekarang masuk ke LAM. Semua standar yang berbasis BAN-PT harus segera kita selaraskan dengan instrumen dari LAM. Selain itu, ini juga dalam rangka memenuhi kebutuhan prodi. Meskipun bahan bakunya sama, yaitu SN-Dikti, namun ada turunan-turunan yang sedikit berbeda” paparnya.

Lebih lanjut, menurut Helmi di sinilah peran penting dokumen SPMI. Ia menjadi instrumen untuk mengontrol penjaminan mutu di perguruan tinggi. Luaran SPMI dapat dijadikan sebagai ukuran skor akreditasi prodi. Pihaknya selalu berupaya maksimal dengan mematok standar tinggi (skor 4) untuk SPMI yang saat ini telah dikembangkan dalam bentuk digital (ESPMI).

Masih menurut Helmi, isu terbaru yang tak kalah penting untuk diperhatikan oleh perguruan tinggi adalah ukuran akreditasi sekarang ini cenderung menitikberatkan pada keterserapan lulusan dalam pasar kerja. Untuk mengontrol capaian ini, perguruan tinggi dapat memanfaatkan tracer study

“Saat ini, peran tracer study sangat penting. Apalagi kurikulum kita sudah MBKM dan berbasis OBE. Oleh sebab itu, tracer study dan survey-survey lainnya harus melembaga dan terstruktur” pungkasnya.

Setelah jeda istirahat dan makan siang, kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan ESPMI oleh Supriyono, selaku tim pengembang aplikasi tersebut. Kegiatan benchmarking ini berlangsung gayeng dan diselingi canda tawa, pasalnya kesempatan ini sekaligus menjadi ajang reuni bagi beberapa tim dari kedua lembaga yang merupakan alumni Pondok Modern Darussalam Gontor. (red/sp)

Loading