Hadiri Rapat Tinjauan Manajemen UIN Malang, Direktur Eksekutif BAN-PT Paparkan Strategi Menuju World Class University
Malang-Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang tengah menggelar Rapat Tinjauan Manajemen (RTM). Kegiatan ini merupakan bagian dari tahapan pelaksanaan siklus penjaminan mutu PPEPP (Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian, dan Peningkatan), RTM merupakan tahapan ‘Pengendalian’. Pada gelaran RTM tahun ini, Lembaga Penjaminan Mutu (LPM), selaku panitia menghadirkan Direktur Eksekutif BAN-PT, Ari Purbayanto.
Alumnus Tokyo University dan dosen Institut Pertanian Bogor (IPB) ini mengungkapkan bahwa UIN Malang memiliki potensi besar menjadi World Class University (WCU), bersanding dengan perguruan tinggi dunia. Ia kemudian memaparkan strategi yang dapat diterapkan UIN Malang untuk masuk dalam pemeringkatan dunia, khususnya QS WUR (Quacquarelli Symonds) World University Rankings).
“Ada beberapa indikator yang perlu diperhatikan, misalnya academic reputation, ini berkaitan dengan opini para akademisi dunia tentang kampus kita. Faculty/Student Ratio juga perlu diperhatikan karena berkaitan dengan ketercukupan dosen. Yang juga tidak kalah penting adalah Citations dari karya-karya ilmiah yang dipublikasikan” papar Ari.
Masih menurut Ari, kendala yang sering dihadapi universitas adalah masih banyaknya dosen yang melakukan publikasi di jurnal ilmiah predator. Hal seperti ini tentu merugikan universitas dan dosen yang bersangkutan. Menurutnya, masih ada sekitar 15-20 % dosen yang melakukan publikasi di jurnal ilmiah predator.
Selain itu, menurut Ari, peranan penjaminan mutu sangat penting untuk mendukung universitas masuk ke dalam pemeringkatan dunia. Ia kemudian memaparkan beberapa strategi yang dapat ditempuh pimpinan universitas supaya lembaga yang dipimpinnya memiliki keunggulan sehingga dapat masuk ke dalam pemeringkatan dunia.
“Pertama, pahami kinerja penelitian saat ini dan diagnosis masalah mendasarnya. Kedua, gunakan desain strategis sistem penelitian, alokasi sumber daya, dan kebijakan yang tepat. Ketiga, Bapak/ibu perlu terus mengukur kinerja dan memastikan kebijakan dan proses dipatuhi. Keempat, penting juga mendorong dosen dan mahasiswa melakukan penelitian mutakhir. Selanjutnya, lakukan identifikasi, rekrut, dan bina peneliti global paling berbakat” terang Ari.
Selain itu, pimpinan universitas juga harus meningkatkan reputasi dan posisi global lembaganya, terus mengembangkan kolaborasi dan kemitraan internasional, dan fokus pada dampak sosio-ekonomi universitas. Ari juga memberikan tips kepada peneliti dan dosen supaya melakukan penelitian dengan baik, mempublikasikan hasil penelitian dalam jurnal yang berdampak, berpartisipasi dalam konferensi akademik, eanggotaan dewan redaksi jurnal internasional dan organisasi akademik, memenangkan penghargaan internasional, dan terakhir mekankan dampak nyata dari hasil penelitian.(red/sp)