LPM IAIN Manado “Ngaji” SPMI dan MBKM ke LPM UIN Malang
Malang, LPM – Rabu (13/7) LPM UIN Maulana Malik Ibrahim Malang kembali kedatangan tamu dari perguruan tinggi lain. Pada kesempatan kali ini, giliran LPM IAIN Manado yang berkunjung. Rombongan yang berjumlah lima orang tersebut disambut hangat oleh Sekretaris LPM UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Abdul Aziz dan Kepala Pusat Audit dan Pengendalian Mutu, Meinarni Susilowati bersama beberapa tim lainnya. Penjamuan tamu dari jauh tersebut dilaksanakan di ruang rapat LPM, Gedung Rektorat Lantai IV. Kunjungan tersebut berlangsung dua hari.
Mengawali kegiatan, Wakil Rektor Bidang Akademik IAIN Manado, Ahmad Rajafi, menyampaikan maksud kedatangannya bersama tim. Pihaknya bermaksud melakukan studi banding mengenai Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dan implementasi MBKM.
“Kami kesini mau ngaji, kalau ngaji berarti nanti dapat sorogan dari para kyai LPM. Kitabnya adalah SPMI dan MBKM. Di perguruan tinggi kami ada 8 prodi yang mau akreditasi, di LAMEMBA ada satu prodi, LAMDIK empat prodi, BAN-PT dua prodi. Kami juga tahun depan harus persiapan submit AIPT” paparnya.
Guna mendukung akreditasi tersebut, menurut Ahmad Rajafi, dokumen SPMI harus segera disempurnakan. Selain itu, pekerjaan berat lain yang juga harus segera dituntaskan pihaknya adalah pedoman implementasi MBKM. Dikarenakan, dokumen pedoman tersebut belum tuntas, maka kesempatan ini harus digunakan dengan sebaik-baiknya untuk menimba ilmu di LPM UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
Senada dengan Ahmad Rajafi, Ketua LPM IAIN Manado, Husni Idris juga menuturkan bahwa kedatangan timnya kali ini bermaksud melakukan konsultasi terkait dua dokumen sebagaimana disebutkan sebelumnya.
“Ada beberapa hal yang ingin kita diskusikan: (1) SPMI yang sudah kami buat. Pada 2021, kita sudah mereview SPMI dengan narasumber dari UGM. Pada saat akreditasi, seringkali asesor menanyakan SPMI, bagaimana implementasi PPEPP. (2) Kami juga ingin ngaji MBKM. Kami sudah merevisi kurikulum yang lama, pedoman juga. Nah, pedoman yang kami buat ini masih butuh review. Kami mohon LPM UIN Malang berkenan mereview dua dokumen tersebut. Sebenarnya kami hendak datang full team. Namun, karena ada halangan, maka kami hanya datang berlima. Kami berharap bisa mendapatkan hasil yang bisa kami terapkan di sana” tutur Husni Idris.
Merespons kegelisahan tim LPM IAIN Manado, Abdul Aziz memfokuskan forum untuk berdiskusi dan tanya jawab. Ia menyatakan bahwa sebenarnya apa yang sudah dilakukan di UIN Maulana Malik Ibrahim tidak jauh beda dengan IAIN Manado.
“MBKM di sini sudah berjalan setahun yang lalu. Namun, dokumen kebijakan belum disahkan. Untuk AMI, meskipun dilaksanakan setahun sekali, tapi monev kinerja prodi, kita laksanakan real time. Kita melihat dokumen kinerja melalui aplikasi ESPMI” paparnya.
Menyambung pernyataan Abdul Aziz, Meinarni Susilowati menuturkan bahwa sejak pelaksanaan Audit Mutu Internal di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang telah berbasis aplikasi ESPMI.
“Sejak 2021 kami sudah menggunakan ESPMI. Semua dokumen diupload dalam aplikasi. Selalu dalam proses pengembangan karena menyesuaikan dengan kebutuhan. ESPMI baru dilaunching satu tahun, ternyata kita harus menggunakan instrumen LAM. Maka harus menyesuaikan. Sekarang masih dalam perdebatan, apakah harus mengakomodasi LAM atau tetap yang generik saja. Apakah sudah terlaksana? masih belum, ini sedang digodok” terangnya.
Lebih lanjut, Dosen Program Studi Sastra Inggris ini menjelaskan bahwa proses rekrutmen auditor dilakukan secara formal dengan melibatkan para dosen, ada bimtek, AMI satu tahun sekali, hasilnya untuk bahan Tinjauan Mutu. Tahun ini, pihaknya merencanakan Tinjauan Mutu di tingkat fakultas agar isu yang dibahas lebih esensial, substantif, dan strategis.
Selesai sesi diskusi, giliran Staf IT LPM UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Supriyono mendemonstrasikan aplikasi ESPMI yang dikembangkannya. Selaku developer, Supriyono mengakui aplikasi yang dikembangkannya tersebut masih butuh banyak perbaikan. Namun, sejauh ini, belum ada kendala berarti.
Di hari kedua, Kamis (14/7), tim LPM IAIN Manado mendapatkan menu penjelasan mendetail mengenai SPMI dan MBKM langsung dari Ketua LPM UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Helmi Syaifuddin. Sesi diskusi kali ini dilakukan di dapur LPM. Diskusi gayeng tersebut harus terpaksa diakhiri karena keterbatasan waktu. Menutup kegiatan kunjungan tersebut, Helmi menyerahkan bingkisan dan cindera mata.(red/sp)