LPM Timba Ilmu Restrukturisasi Lembaga ke Universitas Syiah Kuala Aceh
Aceh, LPM – Kamis, 23 Juni rombongan tim LPM UIN Maulana Malik Ibrahim Malang tiba di Universitas Syiah Kuala (USK), Banda Aceh. Kedatangan tim disambut dengan hangat oleh Ketua Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu (LP3M), Adlim, beserta jajarannya di kantor LP3M.
Kunjungan kali ini dalam rangka benchmarking restrukturisasi LPM menjadi Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu (LP3M). Tim LPM terdiri dari Helmi Syaifuddin (Ketua), Aprilia Mega Rosdiana (Anggota Pusat Pengembangan Standar), Sigit Priatmoko (Anggota Pusat Audit dan Pengendalian Mutu), dan Barianto Nurasri Sudarmawan (Anggota Pusat Audit dan Pengendalian Mutu).
Tak lama berselang, forum pun dimulai dengan dipandu Sukirman, Koordinator Bagian Tata Usaha pada Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu. Dalam sambutan pembukaan, Adlim menyambut baik kedatangan tim LPM. Menurutnya, antara UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dengan USK memiliki kesamaan, yaitu sama-sama menggunakan nama ulama sebagai nama lembaga.
Ia kemudian memperkenalkan para Kepala Pusat dan struktur organisasi di lembaga yang dipimpinnya secara garis besar. LP3M USK memiliki tujuh pusat, yaitu PISMPM (Pusat Inovasi Sistem Manajemen Penjaminan Mutu), PAMIT (Pusat Audit Mutu Internal Terintegrasi), PPAK (Pusat Penguatan Akreditasi dan Klusterisasi), PSIMMT (Pusat Sistem Informasi Manajemen Mutu Terintegrasi), PSMPK (Pusat Pengembangan Standar Mutu Pendidikan dan Kurikulum), PSP (Pusat Pengembangan Sistem Pembelajaran), dan Pusat Pengembangan Merdeka Belajar Kampus Merdeka.
Sebelum forum dilanjutkan dengan pemaparan program unggulan LP3M USK, Ketua LPM UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Helmi Syaifuddin mengucapkan terima kasih karena kedatangan timnya sudah diterima dan disambut baik di USK. Ia lalu menjelaskan maksud dan tujuan kedatangan tim LPM ke USK.
“Kami masih kecil. LPM hanya membawahi 2 pusat. Meskipun kecil, kami berusaha mengembangkan diri karena selama ini pemantauan dan evaluasi pembelajaran masih melekat di FITK, belum menjadi pusat tersendiri. Rektor menghendaki supaya dibentuk pusat secara mandiri. Lalu kami mencari informasi dan ketemu USK. Tapi kami belum ada gambaran bagaimana tupoksi pusat tersebut. Terutama kegiatan rutin pusat tersebut untuk mengawal pengembangn kurikulum dan pembelajaran” tuturnya.
Penjelasan selanjutnya disampaikan oleh Sekretaris LP3M, Suhendrayatna. Ia menjelaskan latar belakang adanya pusat-pusat di LP3M.
“Pusat-pusat ini muncul karena kebutuhan. Misalnya, kami ingin fokus ke akreditasi maka kami dirikan pusat akreditasi yang tugasnya melakukan pendampingan kepada program studi. Jika dokumen akreditasi belum memenuhi syarat, maka kami memutuskan untuk tidak mengirimkan dokumen. Untuk akreditasi internasional, kami juga masih berproses. Sampai saat ini, masih terjadi tarik menarik, apakah masuk prioritas atau tidak. Tapi karena sudah masuk IKU Perguruan Tinggi, maka harus tetap diupayakan” paparnya.
Menyadari pentingnya peran aktif pengelola program studi dalam sistem penjaminan mutu, pihaknya secara berkala memberikan QA (Quality Assurance) Award kepada para pengelola program studi yang aktif menjaga mutu pengelolaan program studinya. Selain itu, lanjut Suhendrayatna, semua informasi mengenai penjaminan mutu juga sudah disediakan di laman website LP3M, sehingga program studi dapat dengan mudah mengaksesnya kapanpun.
Terkait kebijakan penjaminan mutu, Suhendrayatna menjelaskan bahwa LP3M USK selalu berpedoman pada standar dari pemerintah (SN Dikti). Namun, standar itu tidak serta merta diterapkan, melainkan dibedah dan disesuaikan dengan kebutuhan USK. Pihaknya juga berupaya selalu responsif terhadap kebijakan-kebijakan baru yang muncul.
Berkat konsistensi dan keteguhan dalam penjaminan mutu, LP3M USK kini dipercaya oleh pemerintah untuk mendampingi perguruan tinggi lain di seputar Aceh. Dalam waktu dekat, USK juga akan beralih status dari Perguruan Tinggi Badan Layanan Umum (PTBLU), menjadi Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH).
Selanjutnya giliran para Kepala Pusat yang memaparkan program-program unggulan masing-masing. Disebabkan keterbatasan waktu, hanya beberapa pusat saja yang mewakili. Pusat-pusat tersebut adalah PSMPK (Pusat Pengembangan Standar Mutu Pendidikan dan Kurikulum), PSP (Pusat Pengembangan Sistem Pembelajaran), PSIMMT (Pusat Sistem Informasi Manajemen Mutu Terintegrasi), dan PISMPM (Pusat Inovasi Sistem Manajemen Penjaminan Mutu). Kegiatan ditutup selepas adzan Dhuhur dan diakhiri dengan foto bersama dan penyerahan cinderamata.(red/sp)