28 Nov 2024

UIN Raden Intan Lampung Benchmark Sistem Penjaminan Mutu ke LPM UIN Malang

Malang-Masih dalam rangkaian kunjungan akademis di Malang, tim UIN Raden Intan Lampung berkunjung ke kantor LPM UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Rombongan yang terdiri dari personil LPM dan Wakil Rektor Bidang Akademik tersebut tiba di Kantor LPM pada pukul 09.00 WIB. 

Rombongan disambut hangat oleh tim LPM UIN Malang. Setelah bertegur sapa, rombongan dipersilakan ke Ruang Rapat karena acara akan segera dimulai. Acara dimulai dengan seremonial pembuka. Dalam kesempatan tersebut, Wakil Rektor Bidang Akademik UIN Malang, Umi Sumbulah, berkenan hadir untuk memberikan sambutan.

“Alhamdulillah, pagi ini kita bisa bertemu untuk bersilaturahim akademis, benchmarking, atau apalah itu istilahnya. Bapak/Ibu, secara institusi UIN Malang memang sudah terakreditasi A. Tahun ini insya Allah konversi ke Unggul. Adapun untuk akreditasi internasional, tahun lalu ada 8 program studi yang sudah registrasi ke FIBAA. Tahun ini ada 5 prodi ke FIBAA dan 4 prodi ke ASIIN. Sehingga, insya Allah 2024 ada 17 prodi yang terakreditasi internasional” papar Umi Sumbulah.

Lebih lanjut, Guru Besar Fakultas Syariah tersebut bahwa UIN Malang juga terus belajar ke UIN Lampung, terutama dalam hal Green Campus. Oleh sebab itu, ia berharap kegiatan saling belajar antara kedua institusi terus berlanjut.

Sambutan dari pihak tamu disampaikan oleh Wakil Rektor Bidang Akademik, Alamsyah. Ia memaparkan bahwa UIN Lampung ingin mengikuti jejak-jejak PTKIN besar, termasuk UIN Malang dalam hal pengembangan lembaga. 

“Jumlah prodi yang ada di UIN Lampung sebanyak 32 prodi. Dari jumlah tersebut, hanya 2 prodi yang berasal dari sains murni, yaitu Biologi dan Sistem Informasi. Ada 14 prodi yang saat ini sudah terakreditasi A, yang lain masih macam-macam (peringkat akreditasinya.red). Jadi, masih 40an persen prodi kami yang akreditasinya A. Masih ada beberapa persyaratan unggul yang belum bisa kami penuhi, seperti rasio dosen dan mahasiswa. Oleh sebab itu, tahun 2021, kami melakukan banyak rekrutmen dosen” papar Alamsyah.

Guru Besar yang juga pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Syari’ah tersebut lebih lanjut menjelaskan bahwa pimpinan universitas menargetkan pada tahun 2025 UIN Lampung meraih akreditasi Unggul. Menutup sambutannya, Alamsyah berharap benchmark kali ini tidak hanya soal penjaminan mutu, tapi juga informasi-informasi lain yang sedang dibutuhkan UIN Lampung untuk meningkatkan kualitas lembaga.

Acara kemudian dilanjutkan pemaparan sistem penjaminan mutu yang diimplementasikan di UIN Malang oleh Helmi Syaifuddin. Ketua LPM tersebut memaparkan dari hulu ke hilir pelaksanaan penjaminan mutu di UIN Malang. Termasuk yang dijelaskan di antaranya adalah roadmap pengembangan LPM UIN Malang. 

Tak ketinggalan aplikasi eSPMI juga didemonstrasikan oleh tim ahli Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) LPM, Supriyono. Dosen Program Studi Teknik Informatika tersebut mendemonstrasikan input, proses, dan output data di eSPMI dan pemanfaatannya dalam siklus penjaminan mutu internal, seperti Audit Mutu Internal (AMI). Pemaparan Supriyono mengakhiri sesi benchmarking pagi ini. Acara diakhiri dengan makan siang bersama di dapur LPM.(red/sp)

Loading