Malang-LPM UIN Malang kembali menjadi tempat tujuan kegiatan benchmarking perguruan tinggi lain. Pada kesempatan kali ini, giliran Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palopo yang datang berkunjung. Rombongan yang berasal dari Kantor LPM tersebut berjumlah 6 orang. Tujuan utama kegiatan benchmarking tersebut adalah studi banding pelaksanaan Audit Mutu Internal (AMI), instrumen yang digunakan di dalamnya, dan penyusunan laporan untuk akreditasi institusi, serta keterlibatan penjaminan mutu di aras fakultas. 

Forum dibuka oleh Sekretaris LPM UIN Malang, Abdul Aziz dikarenakan Helmi Syafiuddin tengah berhalangan hadir. Abdul Aziz mengawali penjelasannya dengan mengenalkan segenap personil LPM UIN Malang yang hadir. Ia kemudian menjelaskan secara garis besar struktur organisasi LPM, tugas pokok, dan fungsinya. Dosen Program Studi Matematika tersebut kemudian menjelaskan pelaksanaan AMI di UIN Malang.

“Prosedur AMI yang kami laksanakan dari tahun 2018-2021 ada banyak perkembangan. Tahun 2018 fokus ke ruang lingkup tertentu, yakni sarpras (sarana dan prasarana). Tahun 2019 fokus standar tridharma, Tahun 2020 fokus ke standar tridharma, Biro AAKK dan AUPK. Tahun 2021 dan 2022 fokus LED, LKPS, dan SPMI Program Studi” paparnya.

Lebih lanjut, Aziz menjelaskan bahwa LPM menggunakan aplikasi eSPMI untuk membantu prodi melaporkan kinerjanya. Standar yang kami gunakan masih umum, belum spesifik ke LAM (Lembaga Akreditasi Mandiri). Tahun ini, lanjut Aziz, LPM akan mengakomodasi kriteria-kriteria yang diminta masing-masing LAM.

“Untuk rangkaian AMI yang kami laksanakan meliputi; Perencanaan (program audit, bimtek operator, pelatihan calon auditor), Pelaksanaan (AK, Koordinasi persiapan onsite AL), Pelaporan (konsolidasi Penilaian dan Laporan Hasil Temuan), Evaluasi (Evaluasi AMI dan survey kepuasan Auditee dan Auditor), Rencana Tindak Lanjut (RTM). Pelatihan untuk para auditor, biasanya kami melibatkan pihak eksternal, misalnya Decra” pungkas Aziz.

Selanjutnya sesi tanya jawab. Pada sesi ini, Ketua LPM IAIN Palopo, Sukirman menanyakan bagaimana pelaksanaan rekrutmen auditor di UIN Malang. Pertanyaan tersebut langsung direspons oleh Abdul Aziz, bahwa proses rekrutmen auditor di UIN Malang melibatkan pihak eksternal, yaitu PT. Decra. Rekrutmen dilaksanakan dengan cara penjaringan calon auditor berdasarkan rekomendasi ketua program studi. Calon auditor kemudian diberi pelatihan audit dengan disertai pemberian pre test dan post test. Hasil pre test dan post test inilah yang digunakan sebagai penentu kelulusan.

“Lalu bagaimana dengan instrumen yang digunakan, Pak?” sambung Sukirman. 

“Kami memang menyediakan instrumen untuk proses Audit Kecukupan (AK) berupa formulir Excel. Auditor bisa langsung mengisikan hasil penilaiannya ke aplikasi eSPMI” jelas Aziz.

Setelah tanya jawab selesai, kegiatan ditutup dengan foto bersama dan serah terima cinderamata di ruang rapat LPM.(red/sp)