08 Okt 2024

Amati Proses Audit Lapangan di Berbagai Program Studi, Begini Kesan Observer AMI Siklus XVI

Malang-Tahun ini Audit Mutu Internal (AMI) Siklus XVI UIN Maulana Malik Ibrahim Malang diikuti 48 Auditor yang mengaudit 49 program studi. Audit Kecukupan (AK) telah dilakukan minggu lalu mulai tanggal 17 sampai dengan 21 Juli. Minggu ini, mulai tanggal 24 sampai dengan 28 para auditor bertugas melakukan konfirmasi ke auditee atas hasil AK dalam kegiatan Audit Lapangan.

Ada yang istimewa dari pelaksanaan Audit Lapangan kali ini. LPM selaku penyelenggara AMI telah secara terbuka mengundang seluruh perguruan tinggi untuk mendelegasikan personil LPM-nya menjadi observer. Ada 12 observer yang berkesempatan mengikuti pelaksanaan Audit Lapangan tahun ini. 

Dua belas observer tersebut adalah Rofifah Miftahurrahmi,S.Pd.,Gr.,M.Sc (STAI Sunan Pandanaran), Nur Hidayatul Istiqomah, S.E., M.M (Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama Tuban), Siti Maryam, M.Pd.I (Universitas Islam Zainul Hasan Genggong Probolinggo), Pipit Muliyah, M.Pd (STAI Sufyan Tsauri Majenang), Mufaro’ah, M.Si (STAIN Bengkalis), Dr. Ahmad Fauzan, M.Pd (UIN Raden Intan Lampung), Azy Athoillah Yazid, M.E. (STAI Darul Ulum Banyuwangi), Dr. Isman Iskandar, M.Sos. dan Dr. Sri Widyastri, M.Pd. (Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta), Syaiful Arif, M.Pd. dan Aristiawan, M.Pd.(IAIN Ponorogo, dan Retanisa Rizqi, S.H., M.H (IAIN Metro Lampung).

Bermacam kesan didapatkan para observer. Azy Athoillah Yazid, M.E, menyatakan bahwa kegiatan external benchmarking ini merupakan langkah penting dalam mewujudkan misi lembaga untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pelayanan kepada mahasiswa. “Kami sadar bahwa untuk terus berkembang, kami harus belajar dari institusi-institusi lain yang memiliki reputasi baik dan standar mutu yang tinggi. Oleh karena itu, kami memilih UIN Malang sebagai mitra untuk kegiatan external benchmarking ini karena reputasi mereka sebagai salah satu PTKIN terakreditasi unggul di Indonesia,” ungkap Azy Athoillah Yazid, M.E.

Kesan positif juga disampaikan Siti Maryam, ia berterima kasih kepada LPM UIN Malang karena sudah diberi kesempatan untuk menjadi bagian dari kegiatan AMI Siklus XVI. 

“Sungguh luar biasa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang melibatkan beberapa kampus luar untuk menjadi observer yang mengikuti secara langsung proses Audit Mutu Internal ini. Pengalaman ini sebagai referensi yang nyata bagaimana supaya dalam pelaksanaan AMI benar-benar menjadi proses representasi dari tugas LPM sebagai lembaga yang mengkoordinasi, mengendalikan, mengaudit, memantau, menilai dan mengembangkan mutu penyelenggara kegiatan akademik. Ada banyak hal yang kami dapatkan dari kegiatan menjadi observer AMI Siklus XVI. Semoga bisa bergabung dalam kegiatan selanjutnya yang bisa dijadikan ibrah dalam mengembangkan kampus kami” paparnya.

Sementara itu Nur Hidayatul Istiqomah, S.E., M.M pengalaman selama mengobservasi Audit Lapangan telah membantunya melihat bagaimana  UIN Maulana Malik Ibrahim Malang ini berupaya mematuhi standar-standar mutu dan mengidentifikasi area perbaikan untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan. Ia juga mengapresiasi kerja keras tim auditor UIN Malang.

“Tim AMI UIN Maulana Malik Ibrahim Malang juga telah menunjukkan ketelitian yang luar biasa dalam meninjau proses-proses administrasi, akademik, dan layanan mahasiswa.

UIN Maulana Malik Ibrahim Malang sangat terbuka terhadap masukan dan kritik konstruktif, yang merupakan aspek penting dalam upaya mereka untuk terus berkembang. Saya menyaksikan semangat yang tinggi dari seluruh tim AMI Siklus XVI ini. Komitmen mereka untuk menghasilkan lulusan berkualitas dan menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan berdaya saing sungguh menginspirasi” ujar Dosen IAINU Tuban ini.

Selanjutnya, Retanisa Rizqi, S.H., M.H dari IAIN Metro Lampung juga mengungkapkan hal senada. Ia berharap LPM IAIN Metro Lampung dapat melakukan inovasi pelaksanaan AMI sebagaimana dilakukan LPM UIN Malang.

“Semoga LPM IAIN Metro bisa mengikuti jejak LPM UIN Maulana Malik Ibrahim Malang yang memanfaatkan inovasi teknologi untuk memanagement data, sehingga penyimpanan data terkait akreditasi program studi menjadi lebih efisien dan tepat guna. Selain itu menerapkan e-spmi ini memudahkan auditor dalam melakukan kegiatan Audit Mutu Internal dan memudahkan prodi melakukan penilaian evaluasi diri program studi, sehingga untuk mencapai akreditasi UNGGUL bukanlah hal yang sulit” ungkapnya.

Retanisa Rizqi menyambut antusias adanya pemberian kesempatan observer seperti ini. Ia berharap program seperti ini dapat dilaksanakan setiap tahun oleh LPM UIN Malang. 

“Sebaiknya kegiatan “Call For Observer AMI” di LPM UIN Maulana Malik Ibrahim Malang terus dilaksanakan setiap tahunnya. Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk saling sharing terkait mutu kampus” pungkasnya.(red/sp)

Loading