Benchmarking SPMI dan AMI, UIN Antasari Banjarmasin kunjungi LPM UIN Maliki Malang
Malang – Tim Lembaga Penjaminan Mutu (LPM ) UIN Antasari Banjarmasin melakukan kunjungan ke LPM UIN Maliki Malang pada Senin (4/10/2021). Tujuan kunjungan tersebut adalah melakukan studi banding/benchmarking untuk mendapatkan gambaran best practices pengelolaan penjaminan mutu pada UIN Maliki Malang, baik menyangkut sistem penjaminan mutu internal, audit, dan akreditasi, serta hal lain yg terkait dan menjalin kebersamaan serta kesepahaman dalam meningkatkan mutu antar ke dua Universitas. Tim LPM UIN Antasari Banjarmasin yang hadir pada kesempatan tersebut antara lain Ketua LPM UIN Antasari Banjarmasin Dr. H. Husnul Yaqin, M.Ed. Kepala Pusat Pengembangan Standar Mutu Mutu Drs. H. Muhammad Yuseran, M.Pd, Kepala Pusat Audit dan Pengendalian Mutu Dr. Muhammad Zainal Abidin, M.Ag. Kepala Pusat Pendampingan dan Pengembangan Mutu Mahasiswa Dr. Muhamad Sabirin, M.Si, Abu Bakar, S.Ag., MHI koordinator pada Subbagian Tata Usaha pada LPM bersama 2 staf LPM UIN Antasari Banjarmasin lainnya.
“Kegiatan benchmarking ini dirasa perlu karena praktik pengelolaan penjaminan mutu pada UIN Antasari dirasakan masih kurang dan belum maksimal, karena itu perlu ditingkatkan. Dan kami menganggap UIN Maliki Malang adalah destinasi benchmarking yang tepat dan memenuhi harapan,” ungkap Husnul Yaqin ketua LPM Antasari.
Pada kesempatan tersebut Helmi Syaifuddin Ketua LPM UIN Maliki Malang menyampaikan garis besar sistem penjaminan mutu yang komprehensif melibatkan banyak pihak, terintegrasi, dan berkelanjutan. Helmi juga memaparkan mengenai Elektronik Sistem Penjaminan Mutu Internal (e-SPMI) yang merupakan bentuk monitor LPM dalam pelaksanaan standart dan pelaksanaan audit mutu internal serta menjadi baseline peta potensi masing-masing program studi sehingga dapat diketahui aspek yang perlu dibina, persoalan dan hambatan yang dialami prodi jika ada target yang tidak tercapai dan dapat dianalisis faktor pendukung ketika target dapat terlampaui.
Helmi juga menjelaskan bahwa LPM UIN Malang telah memiliki auditor yang terlatih sehingga tidak hanya terampil dalam melakukan audit namun juga mendapat gambaran sebagai asesor. Helmi menyebutkan bahwa “semakin banyak dosen di prodi yang menjadi auditor dan memahami konsep SN-Dikti dan IAPS 4.0 sebagai Kriteria Audit, maka akan dapat mendampingi program studi dan melakukan verifikasi di prodinya“. Kegiatan selanjutnya yaitu demo aplikasi e-SPMI dan SiPerang (Sistem Informasi Perencanaan dan Anggaran) oleh Supriyono, M.Kom Staf ahli LPM UIN Malang. Benchmarking kemudian ditutup dengan ramah tamah dan berfoto bersama. “Harapannya hasil benchmarking ini dapat diterapkan di UIN Antasari Banjarmasin, dan mendapatkan dukungan dari pimpinan UIN Antasari serta segenap pihak yang terkait. Dan kerjasama antara UIN Maliki Malang dan UIN Antasari dapat ditingkatkan lagi kedepannya, terutama dalam penguatan mutu kelembagaan.” pungkas Husnul Yaqin. red/amr