08 Okt 2024

Buka Kegiatan Refreshment Auditor 2024, Rektor UIN Malang Tegaskan Pentingnya Peran Auditor

LPM-Senin pagi (01/07), rangkaian kegiatan Audit Mutu Internal (AMI) Siklus XVII UIN Maulana Malik Ibrahim Malang resmi dimulai. Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) mengundang 33 auditor untuk mengikuti kegiatan penyegaran kompetensi dan pengetahuan seputar AMI. Kegiatan tersebut berlangsung di Ruang Rapat LPM, Gedung Rektorat Lantai IV. Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, M. Zainuddin hadir dalam kesempatan tersebut untuk membuka acara. Selain Rektor, Kepala Biro AAKK, Barnoto, juga turut hadir.

Ketua LPM, Helmi Syaifuddin melaporkan bahwa AMI tahun ini telah memasuki siklus XVII. Artinya, pelaksanaan sistem penjaminan mutu internal (SPMI) di UIN Malang telah berjalan 17 tahun. Ia juga menambahkan bahwa animo perguruan tinggi lain untuk menjadi pengamat atau observer AMI semakin meningkat. Sudah ada 17 perguruan tinggi yang mengajukan permintaan sebagai observer. Helmi juga menjelaskan tujuan kegiatan pagi ini.

“Agenda ini adalah agenda awal dari rangkaian AMI yang nanti akan diakhiri RTM. Kita akan menyegarkan kembali teori dan praktik audit. Nanti kita juga akan kumpulkan para auditi untuk menyepakati ruang lingkup. Kita akan memprioritaskan amanah Permendikbudristek nomor 53 tahun 2023 khususnya untuk implementasi penjaminan mutu dan kurikulum. Setelah disepakati, nanti bapak/ibu akan memperoleh dokumen kinerja PS untuk melakukan AK. Setiap tahun, Pak Rektor selalu hadir dalam evaluasi AMI” tutur Helmi.

Sementara itu, Rektor UIN Malang dalam sambutannya menggarisbawahi peran penting auditor dalam tata kelola perguruan tinggi.

“Auditor sebagai penentu dari mutu sebuah lembaga. Jadi kalau tidak ada LPM (dan auditor), akreditasi tidak bisa berjalan degan baik” ucapnya.

Lebih lanjut, Guru Besar bidang Sosiologi Agama tersebut menceritakan pengalaman mempertahankan status Unggul Akreditasi Perguruan Tinggi (APT) beberapa waktu lalu. Selain itu, dalam waktu dekat beberapa program studi juga akan menerima visitasi akreditasi internasional FIBAA.

“Untuk internasional, mudah-mudahan dalam waktu dekat segera diasesment dan mendapatkan rekognisi. Sehingga visi yang singkat itu bisa tercapai. Kalau sudah tercapai tinggal mempertahankan. Saya berusaha menyelesaikan masalah-masalah. Setiap hari saya membuat daftar masalah-masalah untuk diselesaikan” lanjutnya.

Mengakhiri sambutannya, M. Zainuddin meminta komitmen para auditor. Acara pembukaan ditutup dengan doa yang dibacakan Kepala Biro AAKK. Setelah itu auditor akan mengikuti pelatihan selama 2 hari. Hari pertama fokus pada kriteria audit, penyusunan daftar tilik, teknik wawancara dan telusur, dan penulisan temuan audit. Sedangkan di hari kedua, materi difokuskan pada Kurikulum OBE (Outcome-Based Education).

Loading