12 Jun 2022

Delapan Program Studi Resmi Diafirmasi untuk Akreditasi Internasional FIBAA

Malang, LPM-Dalam rangka menindaklanjuti agenda akreditasi internasional FIBAA (Foundation for International Business Administration Accreditation) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang tahun 2022, Wakil Rektor Bidang Akademik mengundang pengelola delapan program studi yang sudah diafirmasi oleh LPM sebagai peserta akreditasi internasional FIBAA pada Jumat lalu (03/6) untuk koordinasi.

Delapan program studi tersebut adalah S1 Pendidikan Agama Islam, S1 Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, S1 Psikologi, S1 Bahasa dan Sastra Arab, S1 Sastra Inggris, S1 Hukum Keluarga Islam, S1 Akuntansi, dan S2 Manajemen Pendidikan Islam.

Koordinasi dilaksanakan di Ruang Rapat LPM, Gedung Rektorat Lantai IV UIN Maulana Malik Ibrahim. Hadir dalam rapat tersebut Umi Sumbulah selaku Wakil Rektor Bidang Akademik, Isroqunnajah selaku Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Pengembangan Lembaga, Barnoto selaku Kepala Biro AAKK, dan Helmi Syaifuddin selaku Ketua LPM.

Acara dimulai pukul 09.00 WIB dan berakhir pada 11.00 WIB. Dalam sambutan pembukaannya, Umi Sumbulah menyampaikan bahwa program akreditasi internasional mengacu pada roadmap UIN Maulana Malik Ibrahim Malang sampai dengan 2025. Sedianya, tahun ini ditargetkan ada delapan program studi yang sudah terakreditasi FIBAA. Namun, dikarenakan terdapat beberapa kendala teknis, tahun ini tahapan yang akan dikerjakan sebatas penyusunan dokumen Self Evaluation Report (SER) saja. 

“Untuk submit, sudah kita anggarkan tahun 2023. Sebagai persiapan, kita juga perlu melakukan benchmarking ke beberapa perguruan tinggi lain yang sudah lebih dulu terakreditasi FIBAA. Selain itu, workshop kurikulum juga harus kita lakukan, supaya kurikulum kita sesuai dengan standar FIBAA” papar Guru Besar dari Fakultas Syariah ini.

Sebelumnya, Meinarni Susilowati selaku Kepala Pusat Audit dan Pengendalian Mutu yang pagi itu bertugas sebagai moderator juga menyampaikan bahwa agenda akreditasi FIBAA ini sudah dimulai menjelang akhir tahun lalu.

“Di bulan November dan Desember tahun lalu, kita sudah mengawali dengan sosialisasi FIBAA dan IABEE. Setelah itu kita sambung dengan sosialisasi kurikulum berbasis OBE. Semua itu merupakan persiapan tahun ini” tandasnya.

Setelah itu, giliran Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Pengembangan Lembaga memberikan sambutan. Ada beberapa hal penting yang disampaikan Kiai yang akrab disapa “Gus Is” ini.

“Ada beberapa hal penting yang ingin saya sampaikan yang mendukung upaya internasionalisasi kita. Hasil kerjasama dengan Saudi Arabia memberi kesempatan mahasiswa kita untuk studi kesana selama 1-2 bulan tidak dikenakan biaya studi. Hanya menanggung biaya transportasi, akomodasi dan makan. Ada juga tawaran dari Al-Azhar supaya kita menyerahkan lima mahasiswa untuk diuji kelayakan masuk di sana” ujarnya.

Lebih lanjut, Isroqunnajah juga berpesan supaya kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh fakultas dapat dipublikasikan secara online. Hal ini dilakukan supaya masyarakat mengetahui program-program unggulan di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Sebab itu, lanjutnya, fakultas hendaknya mengkomunikasikan publikasi kegiatan kepada tim Sahabat Kampus yang sudah dibentuk beberapa waktu lalu.

Selanjutnya, Kepala Biro Administrasi, Akademik, Kemahasiswaan dan Kerjasama (AAKK), Barnoto, menyampaikan beberapa laporan kegiatan yang sudah dilakukan. Di antaranya adalah mengenai masih belum terpenuhinya kuota wisudawan di periode ini. Pihaknya juga sedang berupaya memfasilitasi supaya mahasiswa bisa cepat lulus dengan memberikan kesempatan mengambil semester antara.

“Kami sudah melakukan koordinasi dengan Kepala Biro AUPK dan Bidang Perencanaan dan Keuangan terkait semester antara, para dekan dan wakil dekan bisa mempromosikan kepada mahasiswa supaya bisa mengikuti semester antara yang rencananya dilakukan bulan Juli-Agustus. Sehingga bisa melakukan analisis terkait pembiayaannya” papar pria yang menjabat sejak Mei tahun lalu tersebut.

 

Harus Segera Menentukan Time Schedule

Dikarenakan waktu yang tersedia tidak banyak, Ketua LPM UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Helmi Syaifuddin mengajak para pengelola program studi yang hadir segera menyepakati time schedule. Terutama kapan dokumen harus selesai dan kapan submit ke FIBAA dilakukan.

“Tujuan pertemuan ini adalah untuk menyepakati kapan tim mulai bekerja dan kapan submit. Ini harus kita sepakati. Supaya tidak molor dengan time schedule yang ada. Prodi yg sudah diafirmasi ada 8 prodi dan akan dibagi 2 klaster. Setiap klaster hanya mengirim 1 dokumen” tandasnya.

Lebih lanjut, Helmi menyampaikan bahwa ada pertanyan wajib yang disampaikan asesor kepada program studi dan harus dapat dijawab dengan tepat. Pertanyaan tersebut adalah “apa tujuh akreditasi FIBAA?”

“Jawabannya adalah orientasi internasional, misalnya double degree, join lecturer, student exchange. Pengalaman AUN QA beberapa tahun lalu, ada 4 prodi yang menjadi member dan mendapatkan fasilitas berupa bebas akses ke perpustakaan prodi di kampus internasional lain yang menjadi member. Tapi, sayangnya kesempatan emas tersebut tidak digunakan” lanjutnya.

Menyambung penjelasan Helmi, Meinarni Susilowati memaparkan bahwa ada beberapa tahapan yang harus dilakukan, yaitu pertama, memastikan kurikulum prodi sudah berbasis KKNI, karena syarat mendaftar FIBAA dengan melampirkan dokumen kurikulum yang sudah KKNI/OBE. 

Kedua, mengisi SER dengan melengkapi lampiran lampiran seperti BAN PT dengan berbahasa inggris, ada strategi khusus yang harus dilakukan supaya sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh FIBAA.

Ketiga, mengirim SER yang akan direview oleh panel yang terdiri dari expert yang sudah mencakup keahlian di klaster itu. Untuk asesmen lapangannya membutuhkan waktu 2 hari. Salah satu keuntungan FIBAA adalah asesor asing bisa datang ke indonesia dengan kelas ekonomi, melibatkan unsur unsur profesional dan 1 orang mahasiswa dengan syarat khusus sebagai tim panel.

“Batas waktu penyelesaian kegiatan sesuai kebijakan supporting anggaran RMP tanggal 30 September 2022. Untuk itu segera menyusun tim di SK kan rektor baru disepakati timeline-nya” pungkas Dosen asal Fakultas Humaniora tersebut.(red/sp)

Loading